Selamat datang di Kota Genset Waisai ~ Raja Ampat
"Selamat datang
di Kota Genset Waisai", itulah ucapan pertama saat berjabat tangan
dengan sahabat lama saya saat pertama kali menginjakan kaki di Kota
Waisai, Kota seribu genset, bagaimana tidak, di kota ini disaat
kedatangan saya sedang bermasalah dengan listriknya, Listrik yang bukan
di kelola oleh PT PLN, dalam satu hari di bagi 4 kali, yaitu 6 jam
listrik hidup, 6 jam kemudian mati/ giliran di wilayah lainnya dalam
kota waisai yang listriknya hidup, dan begitu seterusnya hingga 6 jam
selanjutnya.
Saat itu, saya memang pindah tugas di Kota Waisai,
terhitung mulai 23 Februari saya sudah menginjakan kaki di Kota ini, dan
sejak jam 05.30 tiba di dermaga Waisai, ternyata harus menunggu
beberapa jam lagi agar barang-barang bawaaan kita yang lumayan banyak
itu bisa turun dari kapal dan langsung menuju lokasi, hal itu di
karenakan posisi air laut yang sedang surut sehingga terasa sulit untuk
menurunkan barang bawaan kita yang posisinya ada di dek bawah paling
depan yang kala itu posisinya berada lebih rendah dengan posisi dermaga.
Dan hasil dari semua itu, kita tiba di Kantor Distrik Kota Waisai,
kantor dimana kita akan menggunakan beberapa petak dari gedung itu untuk
ruang kerja itu. dan dan saat itu juga sedang giliran mati lampu, dan
akan hidup lagi setelah jam 9 malam, dan sesuai saran dari rekan kerja
saya agar pekerjaan di selesaikan malam ini juga, karena dianya sudah
harus berangkat balik ke Kota Sorong besok paginya. dan mungkin karena
pertimbangan pekerjaan kita akan menggunakan mesin yang bersuara besar
yang jika kita kerjakan di pagi dan siang hari akan mengganggu aktivitas
kerja di Gedung itu, yang bukan hanya sebagai kantor Distrik, tapi di
dalamnya juga ada kantor DPRD Kabupaten Raja Ampat, Kantor Polsek Waigeo
Selatan dan PNPM Mandiri.
Dan akhirnya pekerjaan malam itu
selesai jam 02.15 pagi, dan itu bukan berarti sudah waktunya menuju kost
untuk beristirahat, tapi harus mengantar salah satu orang yang di sewa
untuk mengerjakan perlengkapan ruang kerja kita, dia nya memang punya
kendaraan untuk pulang, tapi katanya harus di antar, takut kalau
sendirian sering ketemu ular di tengah jalan, karna tinggalnya d Pantai
Waiwo, sekitar 15 menit dari Kota Waisai yang sepanjang jalan melewati
hutan lebat hanya di terangi bulan. tapi tak mengapalah, itu semua pasti
enak jika di nikmati, dan malam itu sampai di kost sekitar jam 3,
langsung mandi dan istrahat.
Namun di balik semua cerita di atas,
ternyata kota Waisai juga menyimpan banyak pesona, kota dari ibukota
Kabupaten Bahari Raja Ampat yang dijuluki kota bersatu ini, sedang
berbenah diri untuk menyambut kegiatan MTQ tingkat Provinsi Papua Barat,
HUT kabupupaten Raja Ampat dan Sail Raja Ampat 2014, jadi tidak
mengherangkan juga jika di jalanan utama dalam kota selalu lalu lalang
kendaraan besar mengankut tanah, yang dengan aktivitas itu membuat
jalanan kota berdebu.
Ah rasanya capek juga banak mengetik di
laptop rongsokan ini, akhirnya saya putuskan untuk mengupload gambar
hasil jepretan saya dengan Canon Eos 600D tentang kota Waisai, semoga
pengunjung merasa terhibur dan sekali lagi, Selamat datang di Kota
Genset Waisai, kabupaten Raja Ampat, selamat menikmati liburan anda.
Salam
|
Geduing Bandara Marinda Waisai Raja Ampat |
|
Dermaga Waisai |
|
Hotel Raja Ampat Kota Waisai |
|
Hutan Bakau di pesisir pantai kota Waisai |
|
Masjid Agung Kota Waisai - Raja Ampat |
|
Pantai Saleo, kota Waisai, 20 menit perjalanan dari Kota |
|
Pantai WTC kota Waisai |
|
Terminal Penumpang Dermaga Kota Waisai |
|
Senja di Pelabuhan Waisai |
|
Pelabuhan Waisai di Malam Hari |
|
Jalan menuju dermaga Waisai |
|
tugu di depan kantor bupati Raja Ampat |
|
Papan pemberitahuan larangan masuk ke Pantai Waiwo |
Selamat Datang di Kota Genset Waisai ~ Raja Ampat
Yang sabar bro
BalasHapus